Aksi kejahatan cyber berupa scam, jenis penipuan dengan menggunakan media internet, semakin menjamur.Di awal tahun ini, Symantec Security Response telah mengamati bahwa scammer berbondong-bondong menyambangi situs jejaring sosial ketika popularitasnya meningkat.
<0> Karena itu, pengguna diharapkan lebih berhati-hati saat mengklik URL tanpa mencari tahu terlebih dahulu menggunakan preview atau plug-in.
<0> Pengguna juga harus tidak pernah memberikan informasi pribadi rahasia atau finansial kecuali dan sampai dapat dipastikan bahwa permintaan informasi tersebut adalah sah. Beberapa taktik yang biasanya digunakan para scammer sebagai berikut:
1. Menyediakan link yang mengarahkan ke situs-situs afiliasi>Beberapa hari menjelang dan setelah pengumuman iPad baru generasi ketiga, pengguna yang men-tweet tentang tablet baru tersebut kemungkinnan akan menerima balasan Twitter terarah dari scammer yang menawarkan perangkat baru itu secara gratis.>Banyak dari link ini sebenarnya mengarahkan ke halaman afiliasi yang menanyakan informasi pribadi, seperti alamat email dan informasi pengiriman.>Beberapa scammer juga mulai mengirimkan video panduan kepada pengguna YouTube yang memandu pengguna mengenai tahapan-tahapan proses untuk mendapatkan iPad atau iPhone gratis mereka. Scammer lalu menggunakan bagian deskripsi video untuk mengarahkan ke halaman afiliasi yang kemudian menipu pengguna agar memberikan informasi pribadi mereka.
2. Membuat akun promosi pengguna palsu>Berbeda dengan contoh sebelumnya, di mana pengguna Twitter melakukan posting mengenai brand tertentu dan menerima balasan terarah dengan sebuah link di dalamnya, pengguna kini diarahkan ke akun Twitter palsu merek tertentu.>Jika Anda adalah pengguna Twitter dan menerima balasan dari akun Twitter tidak dikenal yang menjanjikan Anda sesuatu secara gratis, lindungi diri Anda dan yang lain dengan melaporkan akun tersebut ke Twitter.
0 comments:
Post a Comment